Rabu, 17 Desember 2008

Un-Predicted Flying Object

Untuk bisa terbang tak harus punya sayap. Bagi benda yang tak bersayap untuk bisa terbang sangat tergantung dari empunya. Nyali ,otak, rasa putus asa , ingin bikin onar adalah energi potensial yang cukup untuk membuat benda tak bersayap namun bisa terbang. Intinya ada di niat dan di hati empunya.

Seperti kasus sepatu terbang, itu karena nyali si empunya. Bahkan berita terbangnya sepatu ke arah yang sangat tidak pernah diprediksi orang seantero dunia menjadi hit paling populer minggu ini, bahkan bisa bertahan menjadi hit abad ini. Dibutuhkan waktu dan kesempatan lama diwaktu depan untuk bisa memecahkan rekor sepatu terbang tapi nyasar seperti itu. Katakanlah Anda punya nyali tapi kapan ada kesempatan..? apalagi yang nggak punya nyali, jangan coba-coba terbangkan sepatu.

Selain sepatu, botol air mineral , batu , kaca sering kita lihat dilayar kaca beterbangan tanpa arah positif. Kerusuhan supporter , tawuran pelajar adalah energi terbang dari benda karena nafsu onar si empunya.

Akumulasi sebuah kebuntuan berbagai aspek juga turut memicu timbulnya energi untuk menerbangkan benda tak bersayap. Ketimpangan ekonomi, ketidak adilan hukum , sikap apriori terhadap sesama dalam bentuk imperalisme adalah sedikit contoh.

Kita tentu tak ingin UPO terus ada di angkasa, kasihan burung nanti takut terbang.
Untuk itu sebagai penduduk bumi dan penguasa buatlah kemakmuran dibumi, biarkan hanya burung yang terbang agar langit nampak indah
Read More..

Kamis, 11 Desember 2008

Bingung

Waduh..kok tiba- tiba tidak ada ide tulisan sama sekali di benak. Sudah coba - coba berpikir tapi kok ya 'cunthel' ( bhs Jawa : artinya pikiran buntu ). Mungkin pengaruh cuaca yang lagi adem karena sering turun hujan , sehingga otak juga pengin rileks setelah dijejali rutinitas harian. Betul - betul nggak punya ide , blong kosong ...

Memang kondisi sekitar sangat mempengaruhi kreativitas otak. Load kerja yang berjubel juga sudah menyita energi yang banyak hingga nge- blog nggak kebagian kapling. Untuk mencegah kevakuman ..ya..nulis sekenanya lah.

Sebenarnya ada beberapa ide yang sudah muncul dari beberapa minggu lalu , tapi kupikir kok nggak 'tematik' gitu loh , jadinya nggak pernah lolos editing.

Padahal banyak sekali peristiwa yang bisa jadi inspirasi tulisan artikel. Seperti 'mismatch' - nya Oscar De La Hoya ( pinjam istilah dari tabloid Bola ) , Fase akhir penyisihan group Liga Champion Eropa ( sebagian besar akau tonton ) dll. Tapi kok ya..tak satupun yang bisa tertuang dalm tulisan.

Nulis kok moody ... ya begitulah kalau jadi penulis amatir ... wis pokok'e cunthel..
Read More..

Rabu, 03 Desember 2008

Menolerir Kecewa..…?

Pertama mendengar dan membaca kata diatas terdengar sangat begitu aneh baik ditelingaku maupun diotakku. Bagaimana berusaha mengatasi kekecewaan secara rasional sehingga bermuara pada hasil positif. Biasanya secara manusiawi kita ( baca : saya ) bereaksi secara berlebihan saat menemui hal yang mengecewakan. Dan seringnya adalah kecenderungan menyalahkan lingkungan sekitar kita , bisa menyalahkan orang lain , alat , sistem , kondisi alam, dsb.

Kecewa muncul saat harapan tidak sesuai dengan realitas atau tidak sesuainya antara demand dan supply. Ketidak - selarasan ini bisa dipicu oleh faktor internal maupun faktor ekternal. Contoh internal adalah bisa jadi semua hal mengecewakan karena kita secara pribadi menerapkan standard yang terlalu tinggi atau bahkan mengharapkan semua berjalan sesuai dengan angan kita.

Bagaimana jika rasa kecewa itu menghampiri kita …? Dalam diskusi sabtu pagi seorang kawan mendeskripsikan perihal proaktif yaitu dengan membiarkan otak kita meramu segala stimulus yang masuk sehingga kita mampu berpikir secara proporsional dan memberikan output positif. Dalam hal ini sikap tersebut sudah merupakan toleransi terhadap kecewa.

Mengapa kita harus menolerir kecewa ..? Robert T. Kiyosaki dan Sharon L. Lechter dalam bukunya the cashflow quadrant terbitan PT Gramedia Pustaka Utama, halaman 309 alinea kedua berujar sebagai berikut :
“ Bersiaplah untuk kecewa “
Ia mengacu pada makna positif pernyataan di atas, bukan makna negatifnya. Dasar pemikirannya adalah kalau siap kecewa , Anda mempunyai kesempatan untuk mengubah kekecewaan itu menjadi asset……..dst….

Kemudian dilanjutkan pada halaman berikutnya yaitu 310 , alinea awal
…………..Siap untuk kecewa bukan berarti menjadi seorang pecundang yang kalah dan pasif. Siap untuk kecewa adalah sebuah cara untuk secara mental dan emosional mempersiapkan diri menghadapi kejutan yang mungkin tidak kauinginkan…………

Dari tiga kutipan diatas , sampai tulisan di-posting saya masih selalu meyakinkan diri sendiri bahwa kecewa itu bisa menjadi kekuatan.
Siap kecewa --> kecewa datang --> proaktif --> ouput positif --> asset

Tak mudah menjalani hidup, dan kehidupan memberikan pelajaran untuk hidup.
Read More..

Selasa, 02 Desember 2008

Nggarap PR ah…

Seorang kawan telah mengirimkan PR melalui blog-nya, dan sebagai penerima PR yang baik kita seharusnya segera menyelesaikannya. Padahal dulu saat sekolah nggak begitu rajin nggarap PR. Tapi kini PR nya lain , karena dapat memperluas pertemanan di dunia net ataupun dunia nyata.

Pertanyaannya mudah tapi njawabnya agak njlimet juga.
Dan itu adalah..... :

DOMAIN : sampai kini masih menikmati yang namanya gratisan, bukannya nggak tertarik sama domain sendiri tapi hingga kini waktu nge-blog maish sangat terbatas. Ngiler juga melihat blog yang sudah mandiri dengan banyak pengunjung dan menghasilkan dollar / rup / pounds / euro dll. Saat ini masih harus banyak belajar

TAMPILAN : milih tampilan template yang disediakan oleh blog provider. Template pilihan disesuaikan dengan tema blog , sehingga mengharapkan tampilan bisa mendeskripsi karakter blog secara keseluruhan.

JUDUL BLOG : memilih kata yang dapat menampung semua label artikel, karena ingin merangkum semua mimpi dan angan. Dan kata pakar sih milih judul bisa mempengaruhi search engine. Akhirnya kata – kata itulah yang saya anggap mewakili mimpi dan angan itu ....

LIMA GOKIL : sebenarnya nggak begitu paham juga dengan ungkapan gokil , tapi nggak apa- apalah yang penting njawab
• Sudah besar nggak paham gokil (muter2 cari dikamus)
• Beda sama dekil nggak sih..?
• Suka makan kikil ( awas kolesterol )
• Belum pernah menggunakan bedil ( nggak suka berburu )
• Seneng lihat tarian “Bambangan Butho Cakil” (apalagi kalau penarinya lincah)

ISI DOMPET : dompet yang mana ya…, yang disaku celana , saku baju atau dompet di tas ( wuih …memangnya jualan dompet , Mas )..nggak sih ..okelah yang disaku baju isinya SIM A , SIM C & KTP

Untuk sementara PR belum saya estafet-kan ke blogger yang lain karena masih ada krisis global ( nggak nyambung nih ..!! ) . Insya Alloh diwaktu yang datang jika ada waktu.....
Read More..

Senin, 24 November 2008

Pengakuan Eksistensi Atau ..….?

Berita di koran tentang keretakan harmonisasi di tubuh tim nasional sepakbola “Panser Jerman” dalam perjalanan kualifikasi World Cup 2010 , sungguh menyita perhatian berbagai kalangan . Tim yang dihuni oleh pemain – pemain populer papan atas di jagad sepakbola dunia kini harus segera “rislah” agar kosentrasi tim tidak terganggu.

Adalah bermula saat beberapa pemain senior ngambek karena tidak diturunkan bermain , bahkan ada diantara mereka yang hengkang dari kursi cadangan sebelum pertandingan usai. Kemudian rasa ketidakpuasannya mereka luapkan melalui media dan mulai memicu polemik . Walau pada akhirnya para pemain ( Michael Ballack cs ) minta maaf kepada sang pelatih , namun pelatih ( Joachim Loew ) masih perlu mengumpulkan mereka untuk me-re-deliver misinya dalam menangani tim.

Mengambil analogi berita diatas untuk kehidupan kita , mungkin kita juga sering merasaan hal yang hampir sama. Sebagai makhluk sosial manusia selalu membutuhkan orang lain entah itu dalam konteks individu maupun konteks kelompok atau tim. Terkadang kita merasa sebagai anggota tim , kita merasa bahwa kita memberikan kontribusi paling besar terhadap tim sehingga saat ada kebijakan yang tidak melibatkan diri kita maka kita akan merasa tersisih. Padahal si pemimpin ( manager , leader ) sebagai orang yang paling bertanggungjawab sudah mengkalkulasi semua aspek sebelum membuat keputusan.

Kadang sebagian dari kita menganggap itu adalah sikap manusiawi , bahwa setiap orang perlu diakui eksistensinya pada setiap situasi dimana berada. Jika kita ber-negative thinking tentu kondisi akan tidak lebih baik karena sikap iri , menentang, tidak kooperatif justru yang mendominasi otak kita. Seharusnya kita tetap menjaga positive thinking dengan melihat kondisi serta berjuang agar kita menjadi pilihan yang tepat diwaktu yang akan datang.

Pengalaman pribadi penulis juga masih sering terjebak pada negative thinking dalam kehidupan nyatanya. Sering merasa lebih baik tapi ternyata dari sudut pandang si “decision maker” saya bukanlah orang yang tepat. Aktualnya bahwa merasa lebih baik itu masih tergantung dari sudut pandang siapa ….? Rupanya inilah pokok permasalahannya yaitu “sudut pandang”.

Jikalah kita pada posisi si pelatih ( manager , leader ) tentunya kita juga ingin mempertahankan keseimbangan tim dengan menghindarkan ketergantungan dari peran individu atau “rely on function”. Karena hal ini akan sangat rentan terhadap stabilitas proses secara keseluruhan. Walau tidak mudah kita tentu lebih ingin “rely on process” yang menyandarkan pada kerja sistem dan tidak tergantung siapa aktornya , asalkan dijalankan sesuai prosedur dan yang bersangkutan kompeten maka hasilnya akan sesuai yang diharapkan.

Bagaimana dengan anda , apakah pernah berada dalam kondisi seperti diatas baik sebagi pemain atau pelatih ( manager . leader ) ….? Dan bagaimana sikap anda saat itu …?

Jadi pengakuan eksistensi tidak harus menjadi pemain utama dalam setiap drama , tapi memberikan kontribusi sesuai kapasitas dan peran kita dengan tetap memegang prinsip akan hasil akhir juga sudah menggambarkan bahwa eksistensi kita di tim tersebut diakui dan berkontribusi. Apapun peran kita, tercapainya target organisasi adalah penting.

Tim Panser , dibalik tekad bajamu tersimpan banyak pelajaran, ijinkan kami mengambil hikmah....
Read More..

Senin, 17 November 2008

Indahnya Berbagi

Sebuah artikel dalam rubrik jendela keluarga pada majalah Suara Hidayatullah edisi cetak 07/XXI/2008 menuturkan akhir cerita yang tidak diharapkan.

Dikisahkan bahwa demi menghindari konflik diantara anak – anaknya , seorang ibu sejak kecil selalu membelikan barang untuk anak – anaknya sebanyak jumlah mereka . Mulai mainan , sepeda , perlengkapan kamar , komputer , motor hingga mobil selalu dibelikan sendiri – sendiri . Namun itu semua ternyata malah membuat kepedulian berbagi dan tolong menolong diantara mereka kurang peka walaupun salah satu diantara mereka benar – benar membutuhkan pertolongan.

Saya sampai pelan mengulang membaca artikel pendek tersebut , sekedar memahami dan meyakinkan bahwa itu adalah pengalaman nyata.

Hati kecilku mengatakan walau dengan nilai materi yang jauh lebih kecil , secara tidak sadar saya juga telah memperlakukan hal yang mirip. Memang masih pada tahap mainan anak – anak dan keperluan sekolah karena generasi penerusku masih kecil – kecil. Demi menjaga konflik dan tidak rebutan serta timbulnya pemikiran “pilih kasih” dalam benak mereka maksud kami.

Artikel tersebut mengilhami kami untuk melihat dari sisi lain soal pemenuhan kebutuhan bagi mereka serta dampak yang mungkin ditimbulkan. Intinya bahwa kepekaan berbagi harus dipelihara sejak dini. Menjelaskan mana kebutuhan dan mana sekedar entertainment ( mainan ) bagi mereka juga sangat penting. Karena saat inipun telah muncul pertanyaan kenapa Kakak dibelikan , sedang Adik tidak ...? atau keluhan si Kakak “ kenapa Adik terus ...?.

Artikel itu juga menjadi rujukan kami untuk mengatakan kepada mereka bahwa adil itu bukan semata sama banyak atau sama besar , tapi adil itu berdasarkan kebutuhan. Pelan kami mencoba untuk memasukkan pola pikir demikian kepada mereka bukan saja terhadap saudara kandung , saudara dekat / jauh tapi juga orang lain bahwa berbagi itu penting.

Kami tidak menghendaki negeri yang luas ini kelak dihuni oleh generasi – generasi yang kurang peka. Semoga belum terlambat ....

Read More..

Senin, 10 November 2008

Jones , Jones , Jones ...Wake up Now…( Semua Ada Waktunya )

Dalam big-match adu pukul yang disiarkan minggu lalu kegesitan Roy Jones Jr seakan tenggelam oleh kepercayaan diri yang tinggi lawannya Joe Calzaghe . Si Joe terus mendorong Jones ke tepi ring dengan lontaran jab – jab menyengat , sesekali Jones membalas namun Joe mendahuluinya memukul. Bahkan sebuah upper-cut keras yang bersarang didagu Joe di ronde pertengahan tak menyurutkan rangsekkan dan malah membalas merobek pelipis kiri Jones pada ronde berikutnya.

Sebetulnya kedua petinju mempunyai gaya yang sama , yaitu sama – sama bergaya fighter. Namun minggu lalu Jones terpaksa harus menutup muka dengan double cover yang rapat , hal ini memang jadi pilihan karena Jones sadar lawannya kali ini mempunyai kecepatan pukulan yang fantastis dan mampu memukul dari segala sudut.

Lima tahunan lalu Jones memang ibarat tanpa tanding, malang melintang di dunia tinju dari kelas ke kelas diatasnya. Bahkan saat masuk kelas berat Jones secara phenomenal mengkandaskan juara bertahan John Ruiz. Karena merasa tidak ada lawan Jones putus asa dan ingin pindah profesi menjadi pebasket. Namun semua kehebatannya tak mampu dia keluarkan pada pertandingan minggu lalu . Jones …semua ada waktunya.

Peradaban manusia dalam kurun waktu yang berbeda juga kurang lebih seperti contoh diatas. Suatu bangsa atau kaum atau kelompok pada masa tertentu “seakan” superior atas lainnya dan memegang kendali. Hal ini terjadi jauh sebelum masa sejarah modern. Buku – buku sejarah banyak mencatat kejayaan sekaligus keruntuhan suatu dinasti.

Semua kejadian berputar seiring roda waktu , kadang diatas suatu saat ada dibawah. Semua posisi menyimpan romantisme yang berbeda , sehingga kadang saat sedang di bawah kita membayangkan dan meng-angankan kondisi kejayaan dulu.

Namun jika kita ( sebagai individu , kelompok , negara ) sedang diatas hendaklah beempati dan tidak merasa superior atas lainnya sehingga merasa punya hak campur tangan dalam segala urusan. Ingat bahwa semua ada waktunya …..

Dan jika kita sedang dibawah ( baik sebagai individu , kelompok , negara ) hendaklah juga jangan berputus asa. Eratkan silaturahmi , bangun kebersamaan, terus tempa diri agar dapat bersaing secara positif. Agama mengajarkan bahwa “ ada kemudahan sesudah kesusahan “ Insya Alloh.

Terima kasih Jones , kami banyak belajar bahwa semua ada waktunya baik itu jaya ataupun turun tahta. Itu hanya soal waktu .
Read More..

Senin, 03 November 2008

Belum Tidur Juga , Kak …?

Beberapa teori kesehatan menyebutkan bahwa kebutuhan tidur orang dewasa minimal 6 jam perhari dan bagi anak –anak serta bayi kebutuhan tidurnya lebih banyak lagi dari orang dewasa . Namun kadang kita tidak bisa memenuhi kuantitas tersebut dengan berbagai alasan penyebab.

Adalah si sulung ( Kakak ) , sering mengalami kesulitan tidur walau malam sudah beranjak. Kakak sendiri mengaku sedih tidak bisa tidur hingga kadang kami dengar tangis lirihnya dari kamar sebelah , padahal si Adik sudah lelap tidur di tempat tidur sebelahnya.

Dulu kami sering menegur dengan keras kepada Kakak karena tidak segera tidur walau sudah lama berada di kamar tidur , karena kami takut besok ngantuk saat sekolah, namun kini kami lebih ingin melihat dari sisi Kakak kenapa sulit tidur.

Namun cukup unik jika ibunya menemaninya tidur maka Kakak akan segera terlelap. Mungkin karena Kakak merasa nyaman , tidak takut atau hal lain yang membuatnya tenang.

Sampai kini kami selaku orangtua masih terus mendiskusikan bagaimana agar Kakak bisa tidur dengan cepat dan tenang. Satu hal sudah kami lakukan kini kami tidak lagi marah dan ikut berdo’a semoga Kakak cepat tidur saat Kakak cium pipi pamitan untuk pergi tidur.

Lampu besar juga sudah kami padamkan saat jam mulai menunjuk anagka sembilan , agar Kakak yang merasa cahaya terang mengganggu cukup didukung suasana.

Apakah Kakak merasa takut ..? , takut pada gelap ...? takut pada hal mistis seerti di tv ...? takut pada kesunyian ..? Itulah serentetan pertanyaan yang sedang kami gali dan terus kami cari jawabnya.
Read More..

Minggu, 26 Oktober 2008

Strategi Mengekor

Tidak seperti di motogp yang sudah mempunyai juara dunia 2008 untuk semua kelas , F1 masih menyisakan drama satu babak yang menyimpan segala kemungkinan . Bagi penonton ini malah jadi hiburan menarik karena pertarungan hingga seri terakhir.

Untuk kali kedua di dua tahun terakhir , sirkuit Interlagos di Brasil akan menjadi tempat perseteruan kandidat kampiun tahun ini . Secara tim pelakunya masih melibatkan Ferrari melawan McLaren , namun dari sisi pembalap ada sedikit perubahan . Kalau tahun lalu kuda jingkrak punya Kimi , tahun ini mereka diwakili oleh Fellipe Massa , sedangkan lawannya Hamilton dari McLaren yang tahun lalu masih bersama Alonso.

Tahun lalu Hamilton tersodok dimenit – menit akhir , bagaimana dengan tahun ini …?

Sebenarnya Hamilton sudah bisa rileks di seri Brasil andai dia tidak berbuat satu kesalahan saat GP Japan . Saat itu dia terlalu ambisius menjadi terdepan saat masuk tikungan pertama , sehingga malah terjadi senggolan dan berakibat “drive thru” penalti baginya. Seharusnya dia sadar , yang didepannya adalah Kimi bukan Massa jadi tidak perlu memaksa untuk memimpin.

Sekarang kita tengok bagaimana panggung Interlagos akan memainkan cerita . Brasil adalah kandang bagi Massa , sehingga sudah bisa diprediksi bahwa dia akan tampil habis – habisan . Didukung oleh kecepatan mobil Ferrari ( namun di GP China kalah cepat dari McLaren ) dan sadar bahwa inilah seri akhir , maka tidak ada pilihan selain podium satu bagi Massa agar peluang juara bisa dipelihara . Dukungan dari “team mate “ Kimi sudah dia rasakan di GP China lalu dan berharap kali ini Kimi masih memainkan peran untuk membantunya melawan Hamilton . Satu lagi pendukung tidak langsung bagi Massa adalah pembalap Renault , Alonso, yang sudah bukan rahasia lagi seteru utama Hamilton hingga ini , berujar bahwa dia siap membantu Massa menjadi juara dunia.

Adalah kali kedua sejak turun sebagai pembalap McLaren , Hamilton muncul sebagi calon juara dunia . Kini dia kembali pada posisi lebih beruntung daripaa lawannya . Apakah akan mudah ..? belum tentu ..!!
Didukung oleh kinerja tim McLaren yang punya akurasi paling bagus , serta psikis yang lebih baik Hamilton memang lebih sedikit kerja ringan . Dia tidak perlu memikirkan harus finish keberapa , tapi cukup tepat dibelakang Massa dan ikuti terus kemana dan apa strateginya . Itulah yang dimaksud sebagai strategi mengekor . Ikuti kapan Massa masuk pit , intip berapa liter bahan bakar dimasukkan , ban mana yang dia pilih.

Untuk bisa menerapkan strategi mengekor satu syarat yang harus dipenuhi adalah hasil kualifikasi yang bagus agar saat balapan bisa mendikte . Dalam kualifikasi, McLaren sebenarnya bisa memanfaatkan Kovalainen dipaksa pole position dengan membawa bahan bakar lebih sedikit sehingga saat balapan bisa menahan duo Ferrari agar dikejar Hamilton . Syukur – syukur kalau malah Hamilton yang pegang pole , maka dia tinggal menjaga ritme agar reliabilitas mobil terjaga mengingat kondisi lintasan interlagos yang bergelombang .

Teori kelihatannya gampang , tapi praktek dan profesionalisme mereka jauh lebih utama. Sebaiknya kita siapkan tiket untuk menyaksikan pertarungan tersebut ....jangan sampai ketinggalan ....
Read More..

Minggu, 19 Oktober 2008

Wakil

Dalam kamus bahasa Indonesia wakil diartikan sebagai duta atau orang yang dikuasakan menggantikan tugas orang lain . Jadi secara bebas dimaknai bahwa seorang wakil adalah duta yang bekerja , berpikir , bersikap serta bertindak atas nama orang lain dan untuk kepentingan bersama atau minimal untuk kepentingan orang yang diwakilinya . Istilah peribahasanya berlaku sebagai “ parts pro toto “ .

Sebagai wakil tentulah ditunjuk orang yang paling kapabel di kelompoknya . Kapabel disini banyak sekali variabelnya mulai dari kapabel secara phisik , mental spiritual juga material . Dan tidak bisa dilihat secara parsial , walaupun tidak ada kesempurnaan dimuka bumi ini setelah era Nabi Muhammad S.A.W , namun memilih wakil yang paling banyak kriterianya tentulah bukan hal yang mustahil .

Mari kita tarik definisi wakil serta kriterianya kedalam sistem ketatanegaraan bangsa indonesia tercinta yang merupakan subtantif dari artikel ini . Bagaimana kondisi wakil kita yang membuat dan menjalankan kebijakan bernegara …?

Berita negatif tentang wakil , baik yang dipusat ataupun yang di daerah seakan tak henti menghiasi berita di berbagai media . Dan sedikit yang bisa secara gentleman mengakuinya , selebihnya berbelit dan berkelit .

Sistem multi partai memang menuntut ketersediaan SDM yang banyak , namun sayangnya hal ini tidak dibarengi dengan ketersediaan kualitas yang memadai . Banyaknya kendaraan politik membuat kompetisi internal menjadi kurang kompetitif dan jika ada yang kalah bersaing cenderung keluar dan mencari alternatif . Praktek seperti ini malah bagi saya pribadi mencerminkan orientasi berkuasa . Para calon wakil tersebut malah beramai – ramai bagaimana dapat berkuasa daripada berusaha bagaimana rakyat yang akan di wakilinya percaya akan konsep dan prinsip nilai perjuangan yang dibawa jika kelak terpilih.

Karena prinsip berpolitik adalah dukungan , maka tak heran jika banyak kelompok politik memunculkan nama – nama yang populer di masyarakat sebagi calon wakil guna mengatrol perolehan suara ( dukungan ) yang notabene jaminan berkuasa . Di sinilah variable kualitas calon mulai tidak diperhatikan .

Selain itu , mengutip pernyataan seorang tokoh politik di televisi bahwa jumlah pemilih rasional saat ini masih relatif rendah . Sehingga dalam bebrapa tahun kedepan kondisi “perwakilan” masih tidak akan jauh beda dengan kondisi saat ini .

Mudah – mudahan semua insan Indonesia berusaha agar terciptanya suatu tatanan negara yang makmur berkeadilan segera terwujud .


Wassalam,
RJ
Read More..

Sabtu, 18 Oktober 2008

Lebih Jauh Tentang Aku

Terlahir sebagai bungsu dari empat bersaudara yang saat ini sudah bisa dikatakan tidak muda lagi . Hingga dewasa menghabiskan waktu bersama orang tua yang selalu menyayangiku di daerah Jawa Tengah bagian selatan yang terdiri dari hamparam hijau dataran lembah vulkanis yang subur dan penuh tanaman pertanian sepanjang tahun . Daerah itu selalu kurindukan dan ingin suatu saat dalam sisa pengabdianku di dunia ini , Aku kembali mengenang sejuta rasa di tempat dimana pertama kali tangisku memecahkan kesunyian desa di pagi hari sesaat sebelum waktu dhuha tiba .

Domisili hingga kini masih “nomaden” , terbukti beberapa kali harus ganti identitas karena menyesuaikan dengan lambang daerah baru . Aku tidak begitu menyesal terus bergerak dari satu daerah ke wilayah lain karena nenek moyangku adalah “ peladang berpindah “ . Namun kian hari rasa tidak mapan terus menekan dada jika terus bergerak .

Pada dasarnya menyukai semua spektrum warna , jikalau suatu saat menentukan suatu warna itu sudah disesuaikan dengan kontek benda yang mengikutinya . Jadi bisa dikatakan tidak fanatik pada warna tertentu .

Menyukai wisata kuliner fast food , sea food , bakso dan jenis masakan lain yang enak dan halal . Tentu saja jika ada dananya .

Rela begadang walau hanya sekedar menonton si kulit bundar diuber – uber 22 orang selama 90 menit , yang bagi sebagian orang membosankan namun bagiku penuh hiburan . Terkesan pada beberapa klub internasional meski tidak jadi fans berat , seperti Liverpool dan AC Milan dan Tottenham Hotspur .

Adu balap F1 dan Motogp juga akau sempatkan tonton jika punya waktu luang . Aku suka Yamaha karena pertama kali bisa beli motor bermerk Yamaha dan itupun tangan ketiga .

Orang bilang pantai adalah tempat yang indah dan romantis itu aku setuju, namun hijaunya gunung serta gemericik air juga sejuknya udara membuat Aku betah dan berlama – lama seandainya ingin rileksasi .

Oh ..iya ... dunia blogger adalah dunia yang asing bagiku . Namun Aku mengelola beberapa blog aktif dengan segment yang berbeda . Dan “catatan kaki kehidupan “ merupakan web keempatku. Hanya dua web yang saling membentuk link . Masih memanfaatkan server gratisan dari blogspot.com , karena bagiku mudah dikustomize . Pernah mencoba provider lain tapi dasarnya Aku tidak tahu bahasa program akhirnya tidak pernah beroperasi.

RJ , adalah initial yang Aku pakai diblog ini . Initial ini kuperoleh dari seorang karib yang kebetulan menginspirasiku untuk membuat blog ini. Jikalah ada initial lain baik inisial nama orang , merk dagang , nama usaha, Aku tegaskan “SAMA SEKALI TIDAK ADA HUBUNGAN DENGAN INITIALKU” sehingga kami berdiri sendiri dan tidak saling mengganggu .

Mungkin anda adalah individu yang senang berselancar di dunia maya , silahkan singgah dirumah baruku , ada hal lain yang ingin di”unduh “ monggo , kolom komentar Aku buka tanpa verifikasi . Namun begitu hendaklah suatu komen bisa dijadikan rujukan perbaikan dan tidak membicarakan masalah SARA .

Akhirul ..semoga kita mampu memanfaatkan web sebagai wahana mencatat setiap episode kehidupan sekaligus jembatan silaturahmi guna menuju hidup selanjutnya.

Wassalam,
RJ
Read More..

Test

Untuk meyakinkan semua harus ditest

Begitu juga blog ini , harus ditest sebelum dioperasikan. Ini adalah postingan tanpa judul yang dimaksudkan sebagai test pembuatan "read more "
Read More..