Minggu, 31 Mei 2009

Kok Kamu Gitu, sih ?

Ungkapan seperti di atas kerap sekali kita dengar saat kita berinteraksi dengan individu lain. Bahkan tak jarang pernyataan itu keluar dari orang terdekat kita katankanlah istri / suami / teman tapi dekat/ atau lainnya yang notabene sudah mengenal pribadi kita lebih dari cukup jika berpatokan waktu. Dan tak jarang juga pernyataan sepele tersebut mampu menjadi peregang keeratan hubungan antara individu tersebut.

Jika saja pernyataan itu sehubungan dengan hal yang munkar atau melawan tatanan mungkin sangat relevan karena kita memang dianjurkan untuk selalu mengingatkan soal kebajikan dan mencegah keburukan. Tapi yang menyedihkan jika komentar tersebut hanya karena kecenderungan hati kita yang merasa orang lain bersikap tidak sesuai dengan apa mau kita. Atau dalam kata lain kalau tidak sama dengan kita orang tersebut berarti nggak ‘nge-friend’ dan istilah lain yang sebangsanya. Ini yang repot.

Florence Littauer dalam bukunya Personality Plus yang ditulis berdasarkan pengalaman pribadi bersama suaminya mengajak kita untuk memahami orang lain dengan terlebih dulu memahami diri kita sendiri. Saya hanya menukil dari buku, namun jika Anda ingin lebih dalam diskusi dari sisi ilmu psikologi silahkan kunjungi klinik rekan saya. Beliau pakarnya.

Peng-kategorian profil kepribadian sangat beragam, namun jika kita merujuk pada buku Littauer tersebut, kepribadian dibagi dalam empat kelompok kepribadian yaitu Sanguini
s yang populer , Melankolis si sempurna , Koleris yang kuat kemauan , Phlegmatis cenderung damai , nrimo ing pandum. Masing – masing kategori mempunai kekuatan dan kelemahan yang saling mengisi sehingga dunia ini ramai tidak monoton.

Saya sendiri berpendapat kita perlu mengenal kepribadian orang lain agar kita bisa berinteraksi secara luwes. Sehingga komentar seperti judul di atas bisa kita manage dan minimize, apalagi jika dalam kehidupan sehari – hari intensitas relationship kita tinggi.

Coba kita ingat, sejam – sehari – seminggu yang lalu apakah kita pernah mengeluarkan pernyataan semacam itu kepada orang lain? Terus apa motivasi Anda saat mengatakan hal tersebut? Anda berpikir dari sisi Anda atau dari sisi lain ?.

Dunia ini memang indah dalam perbedaan, namun berusaha selalu menjadi orang lain juga sangat menyiksa bathin. Terus gimana , ya alangkah baiknya jika dua individu itu saling mengerti dan memahami , apalagi kalau individu tersebut sangat dekat secara emosional tentulah disayangkan jika harus retak hanya karena tidak mau tahu.

Manusia diciptakan dalam berbagai ras, suku , dan bangsa agar manusia saling mengenal.


Read More..

Senin, 25 Mei 2009

C Am Dm ke G ke C lagi

Sedikit postingan rileks , setelah penat dijejali berita berat dimedia tv. Namun begitu postingan kali ini juga lagi tidak ingin membahas tentang Kuburan Band , walaupun lirik lagunya saya comot jadi judul di atas.

Bicara soal akord gitar seperti barisan judul diatas, saya geli terhadap diri saya sendiri. Bagaimana tidak , gitar sebuah alat musik yang bisa saya petik ( bukan memainkan lho ) sedikitnya dari dulu sampai sekarang sudah empat buah saya miliki. Wah banyak juga ya …harusnya kalau sudah punya gitar akustik sebanyak empat buah permainan gitarnya sudah mirip pemain band semisal Andra , Eross , Tohpati , Anang dllllll…. Itulah gelinya perasaanku jika dibanding mereka, permainan gitarku sampai saat kini hanya muter – muter di C Am Dm G ke C lagi ( eh ..kok…ikut – ikutan lagu yang lagi tenar ). Padahal yang namanya latihan itu sudah bukan kepalang , seabrek buku serta daftar lagu sudah didatangkan. Hasilnya ? jari tangan kiri pada kapalan*

Untuk urusan lagu , ini agak unik lagi karena keterbatasan terpaksa memilih lagu slow dan lagu lawas dan lagunya juga itu – itu juga. Mungkin tetangga sebelah tiap dengerin sudah bosan karena nggak ada lagu barunya.

Akhirnya yo wis nikmati saja, yang penting saat hati pengin hiburan musik tidak perlu jauh – jauh dugem, malah nanti nyasar yang enggak – enggak. Tinggal genjreng gitar plus dipadukan dengan vokal fals yang nadanya gak sampai…lumayanlah ( yang ini pasti menghibur diri ).

Terus ? daripada mikirin DPT yang simpang siur, atau dengerin ceramah politik dari para kandidat yang sangat high level lebih baik yuk mulai ……C Aminor Dminor ke G , ke C lagi Aminor Dminor ke G , ke C lagi….


*kapalan ( bhs jawa ) = bagian luar kulit yang mengeras karena sering ter-ekposure benda keras

Read More..

Sabtu, 16 Mei 2009

2.600.000.000.000 Rups per Annum

Mengutip sebuah berita yang dilansir oleh koran elektronik , dikatakan bahwa Kejaksaan Agung menganggarkan sebesar 20 juta rupiah untuk biaya penanganan satu kasus. Padahal, masih tulis koran tersebut dalam tahun ini kasus yang sudah terdaftar dan siap ditangani sebanyak 130.000 buah kasus. Bukan main banyaknya , dan jika angka itu dikalikan maka akan didapat angka fantastik seperti judul di atas !!!

Dulu, ketika dekade 90-an muncul berita pembobolan bank pemerintah sebesar 1,3 triliun saja masyarakat sudah heboh membayangkan banyaknya jumlah uang tersebut, kini anggaran itu mencapai angka 2,6 triliun untuk menyelesaikan kasus. Dan jumlah uang yang terlibat akan lebih besar lagi jika kita tambah dengan uang yang dikeluarkan oleh orang yang berperkara atau kerugian yang diakibatkan oleh perkara tersebut.

Sesuatu dikatakan menjadi kasus atau perkara karena sesuatu itu diangap tidak sesuai atau bahkan melanggar hukum positif yang berlaku. Sehingga bisa dikatakan pelanggaran itu adalah kejahatan terhadap hukum. Negeri kita yang terkenal dari jaman nenek moyang sebagai bangsa yang santun, dan religius kenapa masih menyimpan gunung es kejahatan sebesar itu ?

Coba bayangkan jika semua komponen bangsa ini sadar, semua berjalan diatas peran masing masing dan bertindak sesuai hukum sehingga angka kejahatan bisa ditekan. Bukankah anggaran diatas bisa dialihkan untuk sesuatu yang lebih produktif?. Untuk investasi misalnya yang akan menyedot banyak tenaga kerja, untuk membangun sarana infrastruktur kesehatan dan pendidikan tentu akan lebih banyak mendatangkan benefit.

Anggaran negara diambil dari devisa negara yang secara tidak langsung menurut sistem pemerintahan negeri ini itu adalah uang rakyat. Jadi rakyat yang satu berbuat jahat , tapi rakyat yang lain harus mengeluarkan uang untuk menyelesaikan kasus tersebut . Tega nian jeruk makan jeruk !Kalau rakyat mengeluarkan uang untuk memakmurkan rakyat yang lain itu adalah suri tauladan, dan agama pun mengajarkannya.

Kehidupan bernegara ini adalah rangakaian panjang satu proses, yaitu proses hidup bernegara. Intinya adalah dalam sebuah proses yang terdiri dari banyak subproses, setiap aktivitas akan membentuk output – input. Kita sebagai individu adalah pelaku subproses, jadi jika kita memberikan output yang buruk sudah pasti subproses berikutnya akan menerima input yang buruk juga.

Maka hendaklah masing – masing insan Indonesia memberikan output yang baik kepada insan Indonesia lainnya , sehingga gerbong bangsa bisa terus berjalan menuju kejayaan negeri yang aman, sentosa, makmur berkeadilan.

Ayo, kita mulai !


Read More..

Sabtu, 09 Mei 2009

Hole-in-One

Tiger Woods dan sejumlah pegolf kenamaan dunia sudah sering membuat pukulan hole in one. Karena kemampuan membuat pukulan fantastik ini mereka jadi kaya raya dan kesohor ke seluruh penjuru dunia. Keahlian itu diperoleh bukan semata keberuntungan, namun perlu latihan serius dan keuletan yang tak kenal menyerah. Akhirnya mereka berhak memetik hasil jerih payahnya.

Sebuah akurasi pukulan dari jarak puluhan meter dengan melambungkan bola keras namun bisa langsung masuk ke hole dalam sekali tembak adalah luar biasa. Laksana rudal balistik yang di kontrol dengan mudah menuju tempat sasaran.

Saat ada kesempatan siaran pertandingan golf di tv , walaupun tidak bisa ( bahkan kurang paham ) bermain golf saya kadang sempatkan nonton. Yang paling menarik adalah kondisi lapangannya yang ijo royo – royo. Lansekap tanah yang didesign sedemikian rupa mampu menghadirkan keindahan panorama buatan yang menyejukkan . Kondisi lansekap yang kadang berbukit dengan variasi kolam air atau hamparan pasir selain sebagai ‘handicap’ malah membuat kondisi lapangan nampak asri.

Untuk menghadirkan kesan indah dari lapangan olahraga kelas elit ini , tidak melulu didominasi oleh kondisi lapangan dan sarana pendukung seperti hotel dlsb. Tapi ada beberapa asesories lain. Sebut saja berita heboh yang sedang berkembang di tanah air sehubungan dengan lapangan golf serta cerita yang menyertai di baliknya. Nama tempat , nama tokoh tiba – tiba bisa tenar mengalahkan hiruk pikuk berita politik tanah air.

Terlepas dari validitas berita heboh tersebut, hal yang pasti adalah bahwa untuk bisa terkenal dari lapangan golf tidak harus memiliki keahlian memukul ‘hole-in-one’ sekaliber Tiger Woods , tapi keahlian lain juga bisa membawa nama Anda berkibar bak selebritis papan atas. Mau coba ?
Eh, jangan salah sangka dulu. Keahlian yang saya maksud misalnya anda jadi ahli lansekap , ahli design lapangan golf , ahli potong rumput lapangan golf , ahli pertamanan dan lain – lain.

Memangnya keahlian yang mana …? Jangan macam – macam ah….

Read More..

Jumat, 01 Mei 2009

Menjadi Tamu Saat Perjalanan

Minggu lalu saya melakukan perjalanan ke luar kota. Ketika perjalanan berangkat, seperti biasa sebelum pesawat take-off akan ada pengumuman kurang lebih begini “...penumpang yang terhormat , sesuai dengan regulasi penerbangan sipil dst ...”. Saat itu saya tidak merasakan hal aneh melintas ditelinga ketika pengumuman berlangsung.

Justru kalimat yang tidak begitu familiar ( mungkin baru dengar kali ini ) terdengar saat perjalanan balik dengan menggunakan maskapai penerbangan domestik. Kalimat itu kurang lebih begini “…tamu kami yang terhormat , sesuai dengan regulasi penerbangan sipil dst ….”. Hal baru itu ternyata kata penumpang diganti dengan kata tamu. Kata itu tetap dipakai selama penerbangan dari take-off hingga mendarat jika awak pesawat akan menyampaikan pengumuman untuk para penumpangnya ( tamunya ).

Customer Relation
Dalam persaingan usaha yang begitu ketat, di butuhkan seribu taktik untuk berhasil menarik pelanggan. Terlebih bagi suatu usaha yang bergerak dalam bidang jasa , pelayanan adalah kunci sukses bagi langkah berikutnya. Strategi dan taktik itu sendiri dewasa ini tidak melulu soal core bisnis tapi sudah melebar kepada perangkat pendukung seperti customer relation misalnya.

Mengambil contoh di atas, ditengah persaingan tarif kategori low cost carrier, saat selisih harga menunjukkan angka yang tidak significan memang dibutuhkan strategi tambahan. Nampaknya sepele tapi tetap punya efek, simak saja secara harafiah kata penumpang dan kata tamu, anda akan dapat merasakan perbedaannya.

Untuk menjadi pemenang memang kata itu tidaklah cukup menjadi kunci, masih ada rangkaian proses yang harus dilalui dan harus dijalankan dengan kualitas baik. Intinya dalam bisnis apapun end-to-end proses harus menjadi ruh dan menggambarkan out put yang akan di capai.

Read More..

Senin, 27 April 2009

Koalisi

Menjelang 'dead-line' juli , running for president sejumlah tokoh dan yang mengaku tokoh di negeri ini disibukkan oleh kegiatan pendekatan , penjajakan , guna membentuk koaliasi, aliansi , poros dan sejenisnya. Sehingga semua berita politik isinya hanya issue seputaran hal tersebut.

Apakah para tokoh tersebut dalam membentuk koalisi berdasarkan persamaan cita - cita , platform politik , ideologi ? atau mereka hanya menggunakan asas probabilitas ( maksudnya koalisi dengan siapa yang mempunyai prosentasi terbesar untuk menang )?. Dilihat dari peta kekuatan yang ada saat ini anda bisa menilai sendiri, kemana arah koalisi tersebut.

Pada hal menurut komentar pakar bahwa koalisi politik itu tidak ada yang bersifat permanen, semuanya serba mungkin. Jadi kalau koalisi yang dibentuk tidak dilandasi suatu hal yang prinsipiil tentulah koalisi tersebut menjadi rentan terhadap badai politik.

Di samping itu karena poltik itu berlandaskan dukungan, maka beberapa kekuatan yang signifikan sering menggunakan hegemoninya dalam mengatur koalisi sehingga ada kesan pihak - pihak tertentu kurang diakomodir. Ruwet yaa...

Saya pribadi mendambakan suatu pemerintahan yang kuat dan solid, sehingga roda kehidupan bernegara dapat berjalan di atas rel secara mulus. Alangkah indahnya kalau para tokoh berkoalisi karena cita - cita yang sama jauh dari tendensi kekuasaan. Karena tidak selalu harus berkuasa untuk bisa 'berjuang' demi kejayaan negeri ini. Ingat contoh jaman dulu , bagaimana seorang pahlawan sekaliber Sentot Alibasah Prawirodirjo yang terkenal pemberani dan ahli siasat perang memilih bergabung dengan Pangeran Diponegoro dari pada membentuk kelompok perlawanan sendiri?. Ini semata agar barisan P Diponegoro kuat, dan terbukti walau usia perlawanan tersebut relatif pendek tapi pihak kolonial Belanda mampu dibuat kocar - kacir tidak hanya secara phisik di lapangan bahkan secra keuangan Belanda juga remuk.

Berbeda itu wajar, bersatulah demi cita - cita luhur ...dimanapun kita dan apaun serta siapun kita bisa berjuang demi bangsa
Read More..

Kamis, 16 April 2009

Sering Dimarahi Ayah....

Adik , begitu biasa kami panggil kepada si kecil yang saat ini duduk di bangku kelas satu Sekolah Dasar. Menurut pengamatanku sekolah jaman sekarang sangat berbeda dari sekolah jaman dulu , terutama dari materi pelajaran. Di beberapa sekolah untuk ukuran kelas satu sudah tidak dimulai dari belajar membaca dan menulis karena sudah di test saat mau masuk sekolah.

Misalnya untuk pekerjaan ulangan sekolah, kalau dulu isiannya berupa kata atau kalimat pendek, tapi sekarang bisa berupa deskripsi kalimat panjang. Yah..namanya juga kemajuan, toh asupan gizi anak sekarang juga relatif lebih baguslah.

Kakak dan Adik, selalu atau seringkali memberitahukan ke kami semua hasil ulangan di sekolah ataupun nilai PR. Selain untuk berbagi masalah hal ini juga didorong karena setiap hasil ulangan sekolah harus ditandatangani oleh orang tua murid dan dikumpulkan lagi ke wali kelas. Baik nilai bagus atau nilai tidak bagus Kakak dan Adik tidak pernah menyembunyikan hasil ulangannya.

Saat itu, Ayah baru selesai makan malam di panggil Ibu untuk dilihatin lembar ulangan sekolah Adik. Saya pikir wah surprise apa nih Adik sampai segitunya. Angka nilainya sih tidaklah jelek , namun keheranan Ibu ada pada salah satu jawaban yang diberikan Adik dalam menjawab soal isisan tersebut.

Ceritanya saat itu ulangan IPS berupa sepuluh soal isian. Satu dari sepuluh pertanyaannya adalah :
“ Sebutkan contoh hal yang menyedihkan dalam keluarga .......”
Jawaban Adik “ Selalu dimarahi Ayah ....”
Sejenak kami tertawa bersama, dan Adik dengan wajah “no-problemo” hanya nyengir saja dengan ekpresi wajah mengatakan bahwa itu adalah realita.

Well, sebagai orang tua saya menilai itu adalah jawaban jujur dari seorang bocah yang baru berusia tujuh tahun. Saat menjawab dia tidak memikirkan apakah jawaban itu akan dibenarkan oleh guru atau di salahkan sehingga mempengaruhi nilainya. Saya tidak membantah ataupun menjelaskan karena itu adalah salah satu kompetensi untuk berani menyampaikan pendapat.Dan kita harus ‘apreciate’.

Tentulah saya mendapatkan pelajaran ( kalau tidak mau di katakan teguran ) dari anak usia belia. Tak lupa saya ucapkan terima kasih. Cara pandang orang tua memang berbeda dengan cara pandang anak – anak . Di sinilah letak sulitnya menjadi orang tua . Menyampaikan larangan atau teguran kepada anak bisa di artikan bahwa ayah galak, suka marah dan lain sebagainya. Padahal sesuatu itu adalah mungkin bagus untuk si anak, tapi karena cara kita menyampaikan kurang tepat jadi sasarannya malah melenceng.

So, pesan kepada saya pribadi adalah hati – hati saat bicara kepada anak, sedapat mungkin pakai pendekatan psikologi anak. Jadi orang tua bukan berarti bisa se-enaknya , di samping anak adalah amanah ada juga hukum positif negara yang mengatur tentang kekerasan terhadap anak.

Tapi jadi anak juga bukan berarti tak tersentuh aturan main . Yakinlah Nak, tak ada orang tua yang mengharapkan anaknya menjadi orang tidak baik. Walaupun Ayah marah bukan berarti Ayah tidak sayang , tapi Ayah tak ingin melihatmu di jalan yang tidak tepat. Jangan lupa juga do’akan agar Ayah selalu bisa berpikir jernih dan diberi kekuatan oleh Yang Maha Kuasa. Ingatkan kepada Ayah saat marah jangan karena nafsu emosi , tapi demi kebenaran.

Jadi bagaimana , Yah ? lebih baik pakai sepatu bolamu dan kita main bola di lapangan yuk ....setelah itu kita pergi kamping di dekat kolam pemancingan atau dekat lapangan golf.

Read More..

Selasa, 17 Maret 2009

Musim Sepi

Satu lagi musim kita kenal di negeri ini yaitu musim sepi bukan musim semi seperti yang terjadi di belahan bumi lain. Musim sepi ini tak lepas dari beberapa berita hasil tayangan tv saat kick-off kampanye terbuka di mulai untuk para kontestan. Walau tidak semua kampanye perdana partai yang mendapat jatah giliran sepi simpatisan, masih ada beberapa yang cukup banyak dihadiri kader – kadernya.

Walaupun telah menghadirkan orang nomor satunya di partai, seperti yang ditayangkan tv tadi tetap tidak bisa menjadi magnet agar simpatisan datang ke lapangan. Bahkan di satu daerah karena sangat sepi peminat para caleg terpaksa turun panggung dan langsung kampanye door-to-door. Ada lagi di lain tempat acara yang bertajuk atau tepatnya dembel-embeli rapat akbar harus ditutup cepat karena setelah dua jam menunggu simpatisan yang ditunggu tak jua hadir memenuhi lapangan terbuka.

Jika kita kiaskan kampanye tersebut ibarat barang dagangan, tentulah sepi pengunjung bagi sang empunya hajat harus segera intropeksi. Sepi pengunjung saat kampanye bisa diakibatkan oleh beberapa kondisi :
  • Kurangnya publikasi akan produk
  • Banyak produk sejenis di daerah tersebut, sehingga posisi tawar rendah (banyak janji sejenis yang sudah diumbar oleh partai lain)
  • Produk yang ditawarkan tidak sesuai dengan strata masyarakat sekitar yang dijadikan obyek pasar (kampanye salah sasaran, bukan didaerah basis massanya)
  • Mutu dan harga produk yang kurang kompetitif (program kerja yang diusung kurang meyakinkan )
  • Tenaga penjual kurang handal ( juru kampanye tidak jelas track recordnya )
  • Produk yang tidak menyediakan layanan purnal jual ( umbar janji palsu/ OmDo )
  • Lokasi tidak strategis ( tempat kampanye kurang representatif )
  • Produk yang tidak inovatif ( L4 – Lu Lagi Lu Lagi ..cape deh )
  • Produk yang tidak dibutuhkan masyarakat ( wah..ini paling parah..harus cari pasar ekspor nih..)
Saat nanti Anda lihat berita di tv atau lihat langsung kampanye yang sepi pengunjung coba kaitkan kondisi riil dengan alasan diatas kira – kira masuk kategori mana. Kalau semua kriteria tidak ada menurut Anda buatlah kriteria sendiri.

Tapi perlu dicatat, alasan sepi kampanye tersebut tidak ada hubungannya dengan blog yang sepi. ( ha..ha..ha...)

Read More..

Selasa, 10 Maret 2009

Mereka Telah Memberi Bukti, Bukan Janji

Bulan – bulan menjelang pesta demokrasi mungkin paling banyak kita jumpai tebaran pesona janji, baik melalui media tv , poster dan banyak lagi media yang digunakan. Ah....saya sedang tidak akan menulis soal pesta tersebut, tapi saya ingin menulis beberapa pengalaman pribadi yang melukiskan individu – individu yang tidak bergeming untuk memiliki pada sesuatu yang bukan menjadi haknya malah berusaha mencari siapa pemilik hak dari barang atau sesuatu tersebut.

Secara materi mungkin nilainya kecil, tapi niat baik dan ikhlasnya besar dan semoga Yang Maha Kuasa mencatat sebagai amal baik. Untuk menjaga ketulusan hati individu tersebut , maka nama dan tempat ditulis tidak secara detail.

Barang itu masih ada setelah sebulan
Saat itu di suatu departement store di kawasan jalan RS Fatmawati, Jakarta Selatan, saya membeli bor tangan portable. Setelah membayar dikasir kamipun bergegas meninggalkan lokasi belanja tersebut . Setelah malam kami baru sadar ternyata barang tersebut tidak ada, dan tidak yakin apakah tertinggal di mall atau di taksi. Akhirnya kami menganggap barang tersebut telah hilang.

Kami memang belum mencari kembali ke tempat membeli karena saya harus berangkat ke Mataram, sedang ‘permaisuriku’ dan anak – anak pergi ke Jogja.

Kurang lebih sebulan kemudian , saat kami berkunjung ke Jakarta secara iseng ‘permaisuriku’ membawa bukti struk belanja dan menanyakan apakah ada barang tertinggal di sini sebulan lalu. Ternyata ... bor tangan merk Makita tersebut masih duduk manis di rak kasir, dan diserahkan kepada kami dalam bungkusan yang juga masih rapi.

Mbak kasir, terima kasih yaa... dan bagi pengelola mall, semoga mall Anda tambah ramai.

Pak, ini uang Anda !
Kejadian berikut terjadi saat selesai transaksi di ATM di kota kami tinggal. Setelah dari mesin ATM kami jalan – jalan ke pertokoan. Sekitar lima sampai sepuluh menit kemudian ada seorang pemuda berambut gondrong mengejar kami.
“Pak, Bapak habis dari ATM?” sapanya
“ Betul” jawabku sambil selidik apa maksud pertanyaannya
“ Berarti ini uang Bapak” lanjutnya sambil menunjukkan beberapa lembar
“ Bukan, uangku ada kok” jawabku sambil terus melangkah
“Saya menemukan di mesin ATM, coba hitung uang Bapak” nggak mau kalah dia

Setelah dihitung, benar ada kurang jumlahnya dan pemuda itu menyerahkan kepada kami sambil sekali lagi meyakinkan bahwa uang tersebut ditemukan di meja ATM.

Mas...terima kasih, dan ma’afkan kami karena tadinya kami berprasangka tidak baik. Biasalah modus operandi menggunakan ATM kan masih marak. Semoga Alloh S.W.T. membalas amal baik saudara amin ....

Dompet hilang masih nggak sadar
Kejadian ini terjadi beberapa hari lalu. Saat itu saya selesai dari tempat pencucian kendaraan kemudian istirahat tidur siang. Hampir setengah empat sore ada dua orang bertamu sambil membawa KTP dan menanyakan apakah betul itu KTP saya. Ternyata betul, tapi darimana Anda mendapatkan KTP tersebut ? tanyaku.

Dengan lembut dia sampaikan tolong Bapak periksa apakah Bapak kehilangan dompet ? pintanya. Astagfirulloh.... dua buah dompetku ternyata tidak ada di tempat. Kujelaskan isinya dua buah SIM, STNK , kartu ATM,KTP dan sejumlah uang, dan mereka meng-iyakan.

Mereka mengaku menemukan di bawah bangku tempat duduk di pencucian kendaraan. Dengan meminjam sebuah sepeda motor mereka berusaha mencari alamat sesuai KTP. Setelah sempat berputar – putar karena memang belum pernah datang ke daerah tempat tinggal saya akhirnya ketemu juga kediaman sang empunya sesuai alamat KTP.

Tanpa mengurangi rasa hormatku pada mereka, saya berpikir bahwa mereka ( berumur sekitar 19 – 25 tahun ) juga sangat mebutuhkan uang.Tapi dua buah dompet tersebut masih utuh bahkan mereka rela bersusah payah mengembalikan.

Tidak cukup hanya berterima kasih, hatiku deg-degan terus hingga sore hari, pelajaran apa yang mereka berikan kepada saya ? Hingga saya merasa perlu datang lagi di sore harinya ke tempat di mana dompet tersebut ditemukan hanya sekedar bersapa dengan mereka serta memandang wajah mereka yang seakan lebih putih dari hatinya walaupun kesehariannya menghadapi tekanan hidup yang keras.

Saudaraku ...terima kasih, walaupun kita butuh dan kurang ternyata tidak harus menghalalkan segala cara. Semoga rahmat Yang Kuasa selalu tercurah kepada kita ..amin...
Read More..

Senin, 16 Februari 2009

Derby Milano

Pertandingan sarat prestise di kancah sepakbola liga italia akhir minggu ini menghadirkan dua tim sekota AC Milan versus Internazionale Milan. Dua tim satu darah itu harus berjibaku menjadi yang terbaik di kota mode Milan untuk menarik hati pecinta sepakbola tidak saja di daerah asal mereka tapi lebih luas lagi untuk bolamaniak seantero bumi. Duel dua kutub itu akhirnya dimenangi oleh Internazionale dengan skor 2-1 sekaligus balas dendam atas kekalahan diputaran pertama.

Walaupun bermodal pemain gemerlap, kekalahan AC Milan sudah banyak diprediksi oleh pakar jauh sebelum pertandingannya sendiri digelar. Alasan para pakar tak lain karena lini pertahanan AC Milan dihuni oleh para generasi ‘old crack’ sehingga rentan terhadap serangan balik cepat. Kritik tersebut bukan kali ini muncul, tapi sudah ada sejak tahun lalu.

AC Milan bukannya tak paham akan kelemahannya, tapi mereka juga tidak hanya memikirkan prestasi mengkilap, mereka tetap butuh pemain yang masuk kategori ‘old crack’ tadi karena mereka adalah bagian inti saat jaya.

Disini mungkin AC Milan memegang pepatah habis manis sepah tak dibuang. Saat dunia begitu materialistik dimana semua dinilai dengan hasil akhir , AC Milan menjadi sedikit tim besar dunia yang sangat menghargai pemainnya ( Manchester United adalah salah satu lainnya ). Pemain uzur atau pemain cidera tidak serta merta diputus kontrak ataupun dijual. Walaupun mungkin gaji tidak dibayar penuh bagi pemain cidera tetapi setidaknya pemain itu masih mempunyai klub sehingga masih punya posisi tawar dibursa transfer.

Jika cerita diatas kita tarik ke dunia kita, rata – rata manusia hanya melihat sisi keuntungan dari dalam dirinya sendiri, tanpa melihat dari sudut lain. Tak jarang dari kita saat melihat kontribusi seseorang menurun tanpa dialog dan cari solusi langsung mengambil keputusan yang menyudutkan pelaku. Itu bisa terjadi di dunia mana saja , dunia industri , dunia masyarakat sosial dll.

Walaupun layak dipertahankan bukan berarti profesionalisme kita acak – acak seenaknya . Masing masing partit harus menyadari tujuan utama organisasi. Yang punya otoritas tidak mudah mengatakan bangkrut, tak berkontribusi dan sebagainya sementara bagi sub-ordinat juga harus tahu diri kapasitasnya sehingga tidak mengganggu roda organisasi.

Saat ini kita perlu melihat contoh dari AC Milan dalam menyikapi dunia industri yang lagi tidak menentu akibat krisis global. Bagi pengusaha janganlah krisis dijadikan alasan untuk saving terhadap diri sendiri sehingga menimbulkan kerawanan sosial. Keterbukaan , kejujuran bernilai lebih dari sekedar harta.

Read More..

Jumat, 06 Februari 2009

Badai Krisis

Krisis global telah menghantam semua sendi kehidupan manusia. Seluruh negara dengan skala masing – masing merasakan dampak ketidak stabilan model perekonomian saat ini yang banyak dianut oleh warga dunia.

Banyak pakar ekonomi memberi nasehat agar kita bersiap menghadapi krisis dengan berbagai cara . Salah satu contoh kita dinasehati untuk hati hati saat berinvestasi atau lebih baik pegang uang cash saja, dan lain – lain. Itu untuk yang punya uang , jika kita tidak punya uang terus bagaimana …?

Persiapan secara materi memang perlu , karena itu bagian dari ihtiar. Ihtiar memang harus maksimal , namun untuk berhasil atau tidak sama sekali bukan urusan manusia. Hal ini para alim menyebutnya dengan tawakal. Tawakal inilah yang jarang sekali dibahas oleh pakar jika bicara masalah krisis global.

Krisis ini bagi sebagian banyak adalah hambatan , tapi sebenarnya juga menyimpan peluang. Kita sebagai bangsa justru mempunyai momentum untuk bangkit terbebas dari dikte dan kontrol bangsa yang mengaku lebih maju.

Jadi …? Krisis ini sebagi pemicu kita untuk bisa lebih mandiri. Sebagai bangsa yang besar dengan potensi berlimpah tak seharusnya kita terseret arus ekonomi yang tidak stabil. Jumlah penduduk Indonesia besar cukup potensial untuk pangsa pasar sebuah produk, juga modal tenaga kerja yang banyak. Kekayaan alamnya berlimpah ,lautnya luas dengan isinya beraneka sumber kehidupan.

Jika saja potensi diatas diolah dan dikembangkan dengan asas manfaat , tentunya kita tak perlu kawatir soal krisi global. Bayangkan jika saja kekayaan alam diolah untuk pemenuhan rakyat dalam negeri sehingga menghasilkan berbagai barang industri dan dipasarkan untuk rakyat.

Tapi saat ini semua kekayaan alam diolah dengan asas keuntungan ( profit oriented ) sehingga semua usaha harus menghasilkan keuntungan sebesar – besarnya . Bahkan terkadang keuntungannya karena hasil dari penderitaan orang lain. Tak peduli bagaimana perasaan orang lain yang penting kita untung besar.

Momentum 100 tahun kebangkitan nasional seharusnya kita buat bukti konkrit tidak sekedar wacana. Entaskan Indonesia dari krisis dengan mandiri dan pemanfaatan kekayaan alam berasas manfaat sesuai amanat undang – undang.
Read More..

Kamis, 01 Januari 2009

2008 - 2009


Hari ini, seluruh dunia sepakat menghitung sebagai awal hitungan tahun baru berdasarkan tarikh masehi. Kembang api banyak mewarnai langit yang gelap hingga nampak terang seakan memberi harapan bahwa waktu yang akan datang secerah kembang api menerangi gelapnya langit.

Setelah hampir setahun dunia dicekam oleh krisis finansial yang menyeluruh , kini wajar kalau penduduk dunia berharap tahun baru membawa pencerahan dan harapan positif. Harapan akan hidup yang lebih manfaat tentunya dengan mendasarkan pada sendi – sendi kehidupan yang lebih kokoh serta tahan dari badai krisis.

Yo-Yo
Para pakar mengatakan bahwa tahun 2008 ibarat permainan Yo-Yo. Ini bukan semata karena mainan ini saat sekarang sedang kembali jadi trend terutama dikalangan anak- anak, namun karena kondisi sosial masyarakat sedang naik turun seperti gerakan dalam Yo-Yo.

Ekonomi dunia bergerak kearah yang sulit ditebak oleh orang awam seperti saya. Sebagai contoh harga minyak dunia yang sempat menyentuh angka diluar psikologis , namun dipenghujung akhir tahun terus bergerak turun. Satu komoditas saja sudah membuat beberapa negara kocar – kacir dalam mengatur APBN. Dampaknya saya sebagai orang awam semakin bingung menghadapi fluktuatif harga sembako di pasaran , karena kecenderungan harga naik tapi hampir sulit untuk turun.

Namun apakah benar bahwa gerakan ekonomi dunia itu murni nature ..? tanpa ada yang mengendalikan ?. Kalau mengambil analogi permainan Yo-Yo seharusnya atau berarti kondisi dunia sekarang pastilah ada yang mengendalikan. Terus siapa pemegang kendali permainan Yo-Yo ini?. Kenapa kita sebagai bangsa yang besar dengan potensi yang melimpah belum juga sebagai pemain Yo-Yo , tapi malah menjadi bagian dari Yo-Yo yang rela terus berputar dan naik turun?

Harapan baru?
Terus bagaimana dengan 2009? . Sebagian pakar pesimis namun ada juga yang optimis. Optimisme mungkin muncul bagi mereka yang mempunyai cara pandang baru terhadap sistem saat ini yang sudah nyata- nyata sangat rentan dari tindakan spekulan.

Saya pribadi hanya sekedar berharap mudah – mudahan tahun 2009 membawa banyak kesejahteraan menyeluruh bagi umat manusia di dunia. Kedamaian , saling menghormati antar bangsa semakin terwujud, serta pencerahan baru terjadi dalam tatanan masyarakat secara integral.

Seperti kembang api diatas , menyala dalam langit gelap , membawa harapan terang. Amin.


Tambahan :
(Gambar kembang api diambil dari teras rumah, saat melihat pesta akhir tahun yang di gelar dilapangan dekat tempat tinggal. Semoga bukan pesta seremonial tanpa manfaat dan hura – hura , namun membawa perenungan pribadi untuk menjadi yang lebih baik dalam hal bersikap, bertindak dan berpikir.)
Read More..